Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup Beserta Pembahasan Jawaban

Untuk melakukan pengukuran yang terstandarisasi, digunakan alat ukur seperti mistar, jangka sorong serta micrometer sekrup. Untuk membantu membaca hasil ukur jangka sorong dan micrometer sekrup, bisa dilihat contoh soal jangka sorong dan mikrometer sekrup beserta pembahasan jawaban.

Kumpulan Soal Jangka Sorong Dan Mikrometer Sekrup Beserta Pembahasan Jawaban Lengkap

1. Budi mengukur diameter dalam suatu benda berbentuk bulat menggunakan alat jangka sorong. Hasil pengukuran yang didapatkan pada skala jangka sorong ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Hitunglah berapakah diameter dalam benda berbentuk bulat tersebut?


Diketahui:
Berdasarkan penunjukkan skala utama serta nonius dari alat ukur jangka sorong menghasilkan nilai berikut ini:
 x0 = 23 mm
Δx = 12
Jawab:
Diameter dalam tabung dihitung dengan menjumlahkan skala utama dengan skala nonius.
Pada skala utama menunjukkan (x0) = 23 mm
Skala nonius (Δx) pada gambar jangka sorong di atas dibuat dengan ketelitian 0,05 mm. yakni setiap garis pendek di bagian bawah atau skala nonius menunjukkan besar 0,05 mm. Sehingga skala noniusnya adalah 12 x 0,05 mm = 0,6 mm
x = x0 + Δx . 0,05
x = 23 mm + 12 . 0,05
x = 23 mm + 0,6 mm
x = 23,60 mm
x = 2,36 cm

2. Agus melakukan pengukuran diameter tabung di laboratorium Fisika menggunakan jangka sorong. Hasil dari pengukuran diameter tabung tersebut ditunjukkan pada gambar skala jangka sorong di bawah ini. Hitunglah hasil pengukurannya.


Diketahui:
Berdasarkan penunjukkan skala utama serta nonius dari alat ukur jangka sorong menghasilkan nilai berikut ini:
x0 (Skala utama) = 32 mm
Δx (Skala nonius) = 11
Jawab:
Diameter dalam tabung dihitung dengan menjumlahkan skala utama dengan skala nonius.
Pada skala utama menunjukkan (x0) = 32 mm
Seperti pada nomor 1, skala nonius (Δx) pada gambar jangka sorong di atas dibuat dengan ketelitian 0,05 mm. sehingga skala noniusnya adalah 11 x 0,05 mm = 0,55 mm
x = Skala utama + Skala nonius
x = 32 mm + 0,55 mm
x = 32,55 mm
x = 3,255 cm

3. Ketebalan lempengan aluminium diukur menggunakan alat micrometer sekrup. Pada skala micrometer sekrup menunjukkan hasil pengukuran seperti di bawah ini. Tentukan berapakah hasil pengukuran micrometer sekrup.

Diketahui:
Dari gambar dapat dilihat nilai skala:
x0 = 1 mm
Δx = 6
Jawab:
Hasil pengukuran pada micrometer sekrup dengan menjumlahkan skala utama (skala sebelum batas rahang putar) dengan skala nonius yang segaris dengan garis tengah di skala utama.
x = x0 + Δx . 0,01
x = 1 mm + 6 . 0,01 mm
x = 1 mm + 0,06 mm
x = 1,06 mm
x = 0,106 cm

4. Pengukuran ketebalan kertas menggunakan alat micrometer sekrup menunjukkan hasil seperti gambar di bawah ini.

Tentukan ketebalan kertas berdasarkan informasi yang tertera dari skala utama dan skala nonius micrometer sekrup.
Diketahui:
Dari gambar dapat dilihat nilai skala utama (skala tetap) dan skala nonius:
x0 = 1 mm
Δx = 12
Jawab:
Untuk mengukur benda menggunakan micrometer sekrup, maka skala utama dijumlahkan dengan skala putar atau skala noniusnya.
x = x0 + Δx . 0,01
x = 1 mm + 12 . 0,01 mm
x = 1 mm + 0,12 mm
x = 1,12 mm
x = 0,112 cm

5. Arini dan Dinda sedang melakukan pengujian ketebalan satu lempengan seng di laboratorium Fisika menggunakan alat micrometer sekrup. Hasil pengukuran menghasilkan skala utama dan skala nonius yang tampak pada gambar di bawah ini.

Hitunglah berapakah ketebalan lempengan seng yang diukur keduanya?
Diketahui:
Skala tetap, x0 = 7,5 mm
Skala nonius, Δx = 22
Jawab:
Ketebalan lempeng seng:
x = x0 + Δx . 0,01
x = 7,5 mm + 22 . 0,01 mm
x = 7,5 mm + 0,22 mm
x = 7,72 mm
x = 0,772 cm

6. Santi sedang melakukan pengukuran diameter dalam sebuah tabung kaca di laboratorium Fisika menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran yang didapat ditunjukkan oleh gambar skala utama dan skala nonius jangka sorong seperti di bawah ini.

Tentukan berapakah hasil pengukuran berdasarkan gambar di atas.
Diketahui:
Berdasarkan penunjukkan skala utama serta nonius dari alat ukur jangka sorong menghasilkan nilai berikut ini:
x0 = 91 mm
Δx = 2
Jawab:
Pada soal ini, skala terkecil dari skala nonius jangka sorong adalah 0,1 mm sehingga Δx dikali dengan 0,1. Diameter dalam tabung dihitung dengan menjumlahkan skala utama dengan skala nonius.
x = x0 + Δx . 0,1
x = 91 mm + 2 . 0,1 mm
x = 91 mm + 0,2 mm
x = 91,2 mm
x = 9,12 cm

7. Untuk kebutuhan industri, pekerja di laboratorium melakukan pengukuran diameter luar suatu bahan metalik menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran yang didapat ditunjukkan seperti pada gambar di bawah ini.


Tentukan berapakah hasil pengukuran yang diperoleh oleh pekerja laboratorium?
Diketahui:
Skala utama, x0 = 58 mm
Skala nonius, Δx = 5
Jawab:
Karena skala terkecil dari skala nonius adalah 0,1 mm sehingga Δx dikali dengan 0,1. Diameter dihitung dengan menjumlahkan skala utama dengan skala nonius.
x = x0 + Δx . 0,1
x = 58 mm + 5 . 0,1 mm
x = 58 mm + 0,5 mm
x = 58,5 mm
x = 5,85 cm

8. Hasil pengukuran menggunakan micrometer sekrup menunjukkan nilai pada skala utama sebesar 6,5 mm sementara skala putarnya adalah 33. Hitunglah berapa hasil pengukurannya.
Diketahui:
Skala tetap, x0 = 6,5 mm
Skala nonius, Δx = 33
Jawab:
Ketebalan lempeng seng:
x = x0 + Δx . 0,01
x = 6,5 mm + 33 . 0,01 mm
x = 6,5 mm + 0,33 mm
x = 6,83 mm
x = 0,683 cm

9. Pengukuran dengan menggunakan alat jangka sorong memberikan hasil skala utama memberikan angka 35 mm sementara skala noniusnya menunjukkan angka 9. Hitunglah berapa hasil pengukuran dengan jangka sorong?
Diketahui:
Skala utama, x0 = 35 mm
Skala nonius, Δx = 9
Jawab:
x = x0 + Δx . 0,1
x = 35 mm + 9 . 0,1 mm
x = 35 mm + 0,9 mm
x = 35,9 mm
x = 3,59 cm
Jangka sorong biasa digunakan untuk mengukur kedalaman, diameter dalam maupun diameter luar sebuah benda berukuran kecil, Micrometer sekrup untuk mengukur ketebalan benda tipis. Perbanyak melihat contoh soal jangka sorong dan mikrometer sekrup beserta pembahasan jawaban.  

Referensi:
Sumarsono, Joko. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Saripudin, Aip. 2009. Praktis Belajar Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional